« Home | Hindsight » | Blogging juga ah... »

Tips untuk CEO

Michael P. Hall
Berikut ini adalah tips-tips untuk CEO (Chief Executive Officer) atau pimpinan perusahaan. Tips-tips ini diambil dari Executive Book Summaries mengenai buku berjudul Jack: Straight from the Gut yang ditulis oleh Jack Welch (mantan CEO General Electric)

Tidak ada formula ajaib untuk menjadi CEO. Semua melakukannya dengan cara berbeda, dan tidak ada benar dan salah mengenai perbedaan cara-cara tersebut. Tidak ada formula ajaib yang dapat dipakai untuk memecahkan setiap kasus. Tetapi, Jack Welch telah merumuskan beberapa hal yang telah membantunya memimpin GE selama bertahun-tahun. Beberapa di antaranya adalah:

#1: Jagalah integritas
Milikilah karakter yang penuh integritas dan jangan pernah melupakannya. Integritas artinya kejujuran, ketulusan hati, dan keutuhan, di mana tindakan anda sesuai dengan apa yang anda pikirkan dan ucapkan.
Orang-orang mungkin tidak setuju dengan semua kebijakan-kebijakan Jack Welch, tetapi mereka tahu bahwa kebijakannya selalu didasari oleh hati yang tulus dan jujur.

#2: Tentukan ritme perusahaan anda
Sebagai pimpinan perusahaan, anda harus memberikan contoh yang baik. Kerja keras dari pemimpin dan sikap pemimpin akan ditiru oleh orang-orang yang berada di bawahnya.

#3: Maksimalkan semua intelektualitas yang ada di perusahaan
Mengetahui ide-ide terbaik dari para pegawai dan mentransfernya ke keseluruhan bagian dari perusahaan adalah hal yang terpenting. Bersikaplah terbuka terhadap informasi yang baik dari siapa saja dan di mana saja, dan bagikan informasi itu pada keseluruhan bagian perusahaan.

#4: Tempatkan dulu orang-orang, strategi belakangan...
Menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat adalah hal yang jauh lebih penting daripada memikirkan strategi perusahaan. Tanpa adanya pemimpin yang tepat, pemikiran strategi yang sangat baik hanya akan berdampak kecil. Sebaliknya dengan menempatkan orang-orang yang tepat, maka strategi dan kebijakan perusahaan akan secara otomatis muncul dan berkembang.

#5: Tekankan informalitas
Suasana yang informal adalah suatu keunggulan. Hal ini bukan berarti menggunakan nama panggilan, bisa parkir di mana saja, atau memakai pakaian casual. Ini artinya setiap orang harus sama-sama dihargai dan mereka harus tahu bahwa semua orang benar-benar diperhitungkan dan dihargai. Antusiasme dan ide-ide akan muncul dari orang-orang yang bekerja pada situasi kerja yang menyenangkan.

#6: Jadilah orang yang percaya diri
Arogan adalah sikap yang merusak, ambisi yang berlebihan juga memiliki efek yang sama. Tetapi percaya diri yang wajar adalah sikap pemenang. Tanda dari sikap percaya diri yang baik adalah keberanian untuk terbuka pada perubahan dan ide-ide baru, tak peduli dari mana asalnya. Orang-orang yang percaya diri tidak takut ide atau pendapatnya ditentang orang lain. Mereka akan menikmati hal itu sebagai tantangan yang dapat lebih memperkaya ide-ide.

#7: Selalu berikan penilaian atau penghargaan atas kinerja
Ketika sedang memberikan kenaikan gaji atau memberikan opsi saham pada pegawai, jangan lupa untuk memberikan penilaian pada kinerja pegawai.
Sistem yang baik adalah sistem meritokrasi, di mana sistem ini memberikan kesempatan dan keuntungan bagi orang-orang yang memiliki kemampuan lebih dan telah menghasilkan prestasi yang baik.

#8: Ingatlah budaya dan nilai-nilai perusahaan anda
Jika perusahaan mengalami merger atau akuisisi, jangan tinggalkan nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan baik yang telah berlangsung dalam perusahaan. Dengan mempertahankan nilai-nilai maka pegawai tidak menjadi bingung dengan perubahan sehingga visi perusahaan dapat tetap dikejar.

#9: Hargailah kecepatan
Jack Welch seringkali menanyakan pada dirinya sendiri, “Berapa kali sebenarnya aku ingin menunda untuk mengambil keputusan ini?” vs. “Berapa kali sebenarnya aku ingin lebih cepat untuk mengambil keputusan itu?”, dia menemukan bahwa pertanyaan terakhir jauh lebih sering terjadi. Kecepatan dalam mengambil keputusan adalah hal yang sangat penting.

#10: Lupakan cara-cara perusahaan besar
Keuntungan dari perusahaan kecil – kelincahan, kecepatan, dan kemudahan berkomunikasi – seringkali hilang ketika perusahaan berkembang menjadi besar. Pengalaman Jack Welch mengajarkan bahwa membentuk proyek kecil dan mengisolasinya dari hal-hal lain di luar proyek tersebut adalah suatu langkah yang bijak. Pada proyek dengan skala lebih kecil, orang-orang yang terlibat lebih terfokus sehingga mereka dapat bekerja lebih bersemangat, berani mengambil resiko, dan memiliki dukungan sumber daya yang tepat.